JENIS KOMPAS

Kompas adalah alat penunjuk arah yang bekerja berdasarkan gaya medan magnet. Pada kompas selalu terdapat sebuah magnet sebagai komponen utamanya. Magnet tersebut biasanya berbentuk sebuah jarum penunjuk. Saat magnet penunjuk tersebut berada dalam keadaan bebas, maka akan mengarah ke utara-selatan magnet bumi. Inilah yang dijadikan dasar dalam pembuatan kompas dan alat navigasi berbasis medan magnet yang lain.

Umumnya kompas terdiri dari 3 komponen kompas, yaitu badan kompas, jarum magnet, dan skala arah mata angin. Badan kompas berfungsi sebagai pembungkus dan pelindung komponen utama kompas. Jarum magnet dipasang sedemikian rupa agar bisa berputar bebas secara horizontal. Skala penunjuk umumnya berupa lingkaran 360° dan arah mata angin.

Macam dan jenis kompas - Kompas terdiri dari 3 jenis, yaitu kompas bidik (kompas prisma), kompas orientering (kompas silva), dan kompas biasa.

Kompas bidik atau prisma fungsi utamanya untuk mempermudah menghitung sudut sasaran bidik (tempat atau benda) secara langsung. Cara pemakaiannya dengan membidikkan kompas ke sasaran secara langsung sekaligus membaca sudut sasaran pada skala kompas. Besar sudut yang dibuat oleh arah bidikan dan arah jarum (utara) itulah sudut sasarannya (bearing).

Kompas silva atau orienteering fungsi utamanya untuk mempermudah perhitungan dan pembacaan pada peta secara langsung. Badan atau pembungkus kompas silva selalu dibuat transparan untuk mempermudah pembacaan peta yang diletakkan di bawahnya.

Kompas biasa fungsi utamanya hanya sebagai penunjuk arah berdasarkan prinsip gaya magnet. Jadi kompas biasa adalah kompas dasar. Ukuran kompas biasa umumnya lebih kecil dari 2 jenis kompas yang lain. Untuk sekedar penunjuk arah mata angin kompas biasa lebih dapat diandalkan karena lebih praktis.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Cara Mencari Jejak di Hutan

hal pertama yang harus kita lakukan ketika tersesat dihutan atau digunung diantaranya adalah:

Tetap Bersikap Tenang dan Jangan Panik

Amati sekeliling Anda, analisa setiap sudut dari pandangan Anda. Lalu Pejamkan sejenak mata Anda dan ucapkan dalam hati 'ihdinah siraatal mustaqiim" yang artinya: tunjukilah kami jalan yang lurus (benar),(Al-Fatihah: 6) yang diawali dengan bacaan shalawat.

Kenali dan pastikan posisi Anda berdiri dengan menandainya

Setelah itu di depan Anda, kenali ciri apa yang menarik perhatian. Begitu pula di kiri, kanan serta belakang Anda. Tandai dengan cara ini.

Saat itu kami berempat. Masing-masing dari kami mengambil posisi seperti arah penunjuk mata angin/kompas. Depan, belakang, kiri dan kanan. Kemudian kami memulai mencari jejak menyesuaikan tugas masing-masing. Ada yang bergerak ke arah kanan, ke arah kiri, ke depan dan ke belakang. Ini kami lakukan karena posisi matahari tak terlihat (mendung/menjelang mahgrib), apalagi tidak membawa kompas dan rekan yang di divisi navigasi tidak ikut serta

Naik Ke Tempat Yang Lebih Tinggi

(pohon), amati dengan seksama. Mungkin ada tanda-tanda rute yang Anda lalui yang dapat terlihat walau samar-samar. Kebetulan saya berada di posisi ini, jadi saya dapat memperhatikan arah pergerakan teman-teman. Selanjutnya, salah satu teman yang mencari dari arah sebelah kanan berteriak, ia menemukan goresan panjang berlekuk seperti goresan kalau kita menggunakan kayu untuk menggaris tanah. Lalu kamipun berkumpul dan menyingkirkan ranting dan dahan yang menutupi goresan tadi. Setelah itu, semua berlarian ke tempat yang lebih tinggi, tepatnya di posisi di mana saya tadi memanjat pohon.

Dan benar saja apa yang kami simpulkan, bahwa saat ini kami berada di tepinya. Sedangkan yang di bawah adalah dasarnya. Inilah adalah merupakan peninggalan dari seleksi alam. Yakni, bekas sungai yang memiliki garis tengah berkisar 4 sampai 5 meter dengan ketinggian kurang lebih 3 sampai 4 meter (menurut perkiraan). Meski keseluruhan tepi sungai di sisi sebelah pencarian arah belakang telah hilang. Berbekal dari hasil temuan ini, maka pencarian jejak kami fokuskan ke atas tempat terakhir kami berkumpul. Dan Alhamdulillah, tak berselang beberapa menit berlalu jalur utama kami temukan seiring dengan redupnya cahaya sang mentari ditelan malam..!

Agar kejadian seperti ini tidak terulang. Baiknya pastikan kompas sudah ada di dalam tas, jangan lupa juga agar melihat posisi matahari. Dan yang terakhir tetap rendah hati, jangan tunjukkan kecongkakan di hadapan Alam. Salam lestari....!!!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS